Rumah Honai merupakan rumah adat suku Dani yang tinggal di lembah Baliem, Kabupaten Jayawijaya, Papua. Keberadaannya bisa ditemukan di lembah-lembah dan pegunungan di tengah pulau Papua dengan ketinggian 1.600 – 1.700 meter di atas permukaan air laut.
Selain suku Dani, ada juga beberapa suku lain yang hidup di sekitar di lembah ini yaitu Suku Yali dan Suku Lani yang memiliki populasi sekitar 100.000 jiwa.
Apa saja sih keunikan yang dimiliki Rumat Adat Papua yang satu ini? Mari kita simak sama-sama:
1. Bentuk Khas Mirip Jamur
Rumah adat ini memiliki ciri khas yang unik yaitu bentuknya yang seperti jamur dan atapnya menyerupai kubah kecil. Honai berbentuk dasar lingkaran, memiliki rangka kayu berdinding anyaman dan yang terbuat dari jerami.
Ketinggian rumah ini hanya sekitar 2,5 meter dan jika dilihat dari atas menyerupai jamur berwarna cokelat kehitaman berjajar sepanjang lembah.
2. Terbuat dari Bahan yang Ditemukan di Alam
Bangunan Honai sangat ramah lingkungan karena seluruh bahan berasal dari bahan alam yang dapat diperbaharui. Lantai tanah, dinding terbuat dari anyaman dan atapnya dari bahan jerami.
3. Mampu Menghalau Udara Dingin Pegunungan
Walaupun bahan dan bentuknya sederhana, untuk suku yang tinggal di pegunungan, rumah Honai ini dapan menghalau dinginnya hawa pegunungan. Atap rumah yang menjulur hingga ke bawah ini ternyata agar permukaan dinding tidak basah oleh hujan. Suhu udara di sana mencapai 10-15 derajat Celcius di waktu malam, sehingga rumah ini tidak memerlukan jendela.
4. Hanya Memiliki Satu Pintu dan Dua Lantai Ruangan dengan Fungsi Berbeda
Rumah Honai memiliki satu pintu sebagai akses keluar-masuk. Terdapat ventilasi kecil agar aman dari masuknya binatang liar. Terdapat 2 ruangan yang terpisah di 2 lantai dengan fungsi berbeda. Lantai 1 untuk tidur sementara lantai 2 untuk kegiatan lainnya seperti bersantai, makan, dan aktivitas keluarga lainnya.
Di dalam Honai juga ada tempat galian tanah yang berfungsi sebagai tungku api untuk penerangan, menghangatkan tubuh, dan memasak.
5. Khusus Dihuni oleh Laki-laki saja
Sebenarnya rumah Honai hanya boleh dihuni kaum laki-laki saja. Kaum perempuan tinggal di rumah yang di sebut Ebei. Sebenarnya bentuknya hampir sama dengan Honai, hanya bangunan Honai lebih tinggi. Selain Honai dan Ebei ada juga bangunan untuk hewan ternak yang dinamakan Wamai.
6. Juga Berfungsi Sebagai Penyimpanan Peralatan Perang dan Berburu
Selain sebagai tempat tinggal, rumah Honai juga digunakan untuk menyimpan peralatan perang atau berburu. Rumah adat ini juga merupakan tempat menyimpan segala simbol dan peralatan warisan leluhur. Rumah Honai merupakan tempat untuk melatih anak laki-laki agar menjadi orang yang kuat saat dewasa nanti sehingga dapat melindungi keluarga dan sukunya. Juga agar mahir berburu dan mampu mengumpulkan makanan.
Komentar
Posting Komentar