Jika mendengar nama Warteg kita cenderung mengigat istilah umum untuk warung makan kelas menengah ke bawah di pinggir jalan. Meskipun Warteg merupakan singkatan dari Warung Tegal tapi keberadaannya tidak hanya di Tegal saja, tapi banyak juga di daerah lainnya seperti Jakarta, Bandung, Bekasi, dan daerah lainnya terutama yang ada di pulau Jawa.
Sumber: Wikipedia.org
Pada masa kepemimpinan Presiden Soekarno yaitu sekitar tahun 1950, diputuskan untuk melakukan perpindahan ibukota semula di Yogyakarta menjadi di Jakarta. Sehubungan dengan itu, pembangunan di Jakarta sedang banyak-banyaknya, yang membuat banyak para pekerja proyek di Jakarta.
Para pedagang dari Kota Tegal, Jawa Tengah melihat peluang dan memanfaatkan kesempatan itu. Keberadaan Warteg sangat membantu para tukang pada saat itu untuk mendapatkan makanan dengan mudah, cepat dan murah.
Seiring waktu warteg pun semakin betambah kepopulerannya. Kuliner ini juga disukai warga Jakarta, baik dari segi rasa dan harga. Akhirnya warteg meluas ke pemukiman warga di awal tahun 1990-an dengan menu yang lebih beragam.
Kesuksesannya tersebut menjadi batu loncatan masyarakat Tegal terus mengembangkan bisnis kuliner ini. Tidak heran jika saat ini Warteg pun bisa kita temui di seluruh pelosok Indonesia, mulai dari Sabang hingga Merauke.
Komentar
Posting Komentar